Langsung ke konten utama

Penghuni Syurga Terakhir

Rasulullah SAW pernah mengisahkan perihal ghaib di akhirat kelak. Tertawa sekaligus menangis ketika mendengar salah satu kisah akhirat, yakni tentang penghuni surga terakhir. Kasih sayang dan rahmat Allah yang luas tampak dalam hikmah kisah tersebut.
Alkisah, terdapat seorang yang berada di neraka. Ia terus berusaha melewati dahsyatnya panas api neraka. Terkadang ia mampu berjalan kaki, namun sesekali terjatuh telungkup, sering kali hangus dibakar api neraka. Jatuh bangun ia berusaha melewati siksaan demi siksaan. Acap kali berhasil selangkah, ia mengharap bantuan Allah.
Dengan tertatih dan dalam waktu yang lama, ia pun berhasil meninggalkan neraka. Segera ia berseru, "Segala puji Allah yang menyelamatkanku darimu, hai neraka!" Tentu saja, dia bersyukur, karena tak ada yang mampu melewati neraka kecuali dia.
Namun, keluar dari neraka bukan akhir dari penderitaan atas hukuman bermaksiat di dunia. Ia masih merasakan panas yang sangat dan begitu kehausan. Ia pun melihat sekeliling dan tertuju pada sebuah pohon. Namun, jaraknya sangat jauh. Ia pun meminta kepada Allah agar mendekatkannya, "Ya Allah, mohon dekatkan aku ke pohon itu. Aku ingin berteduh di bawahnya dan meminum airnya," pinta orang itu.
Allah pun bertanya padanya, "Wahai cucu Adam, jika aku dekatkan kau ke pohon itu, apa kau akan meminta hal lain lagi kepada-Ku?" Orang itu pun segera menjawab, "Tidak wahai Rabbku, aku berjanji tidak akan meminta hal lain," ujarnya yang tak sabar menikmati keteduhan di bawah pohon setelah sekian lama dihukum di neraka. Saat itu, pohon yang di hadapan matanya sangat menggiurkan. Allah pun mengabulkan permintaannya. Ia pun berada di bawah pohon itu, kemudian segera meminum air darinya. Namun setelah itu, ia kembali melihat sebatang pohon yang lebih rindang dan indah dari pohon pertama yang ia telah berteduh di bawahnya. Melihatnya, lupa sudah janjinya. Ia kembali meminta pertolongan Allah agar didekatkan pada pohon kedua itu. "Wahai Allah, mohon dekatkan aku ke pohon itu. Aku ingin berteduh di bawahnya dan meminum airnya. Aku tidak akan meminta hal lain lagi," pintanya. Allah pun berfirman, "Hai cucu Adam, bukankah kau telah berjanji tak akan meminta hal lain?" Orang itu pun menjawab, "Iya, benar ya Allah, tapi kali ini saja .... Aku benar-benar tak akan meminta hal lain lagi," pintanya, merengek. Allah pun memaklumi dan dengan kasih sayang-Nya, Allah mendekatkan orang itu ke pohon kedua. Orang itu pun dapat berteduh di pohon yang jauh lebih indah dan rindang dari pohon pertama. Namun ternyata, pohon kedua itu berada dekat dengan pintu surga. Setiba di pohon tersebut, ia mendengar suara penghuni surga yang diliputi kebahagiaan. Apa daya, ia tak kuasa ingin memasukinya. Lagi, ia melanggar janjinya dengan Allah. Ia kembali meminta kepada Allah, ia ingin agar Allah memasukkannya ke dalam surga. "Ya Allah ya Rabb, masukkanlah aku ke sana," pintanya, menunjuk pada surga yang kenikmatannya tak pernah terbayang oleh manusia di bumi. Allah Taala pun kembali berkata, "Hai cucu Adam! Hal apa yang membuatmu puas, apakah kau ingin Aku berikan dunia dan segala isinya?!" Orang itu pun menjawab, "Ya Tuhanku, apakah Kau tengah mengejekku .... Tentu saja Kaulah Tuhan pemilik alam semesta," ujarnya. Allah pun tertawa seraya berfirman, "Aku tidak mengejekmu, tapi Aku Mahakuasa mewujudkan apa yang kau inginkan." Maka, dimasukkanlah orang itu ke dalam surga dengan rahmat dan kasih sayang-Nya. Ia pun berkumpul dengan hamba Allah yang lain yang tak pernah menyekutukan-Nya. Dia pun menjadi orang terakhir yang masuk surga, sang penghuni surga terakhir. Kisah tersebut dikabarkan oleh Rasulullah dalam hadisnya yang diriwayatkan Imam Muslim dari shahabat Abdullah bin Mas'ud. Dalam riwayat tersebut juga disebutkan bahwa Ibnu Mas'ud tertawa saat menceritakannya pada sahabat Rasulullah yang lain. Beliau tertawa saat mengisahkan bagian si penghuni surga terakhir menginginkan surga. Saat bagian si penghuni surga terakhir berkata kepada Allah, "Ya Tuhanku, apakah Kau tengah mengejekku .... Tentu saja Kaulah Tuhan pemilik alam semesta," Ibnu Mas'ud pun tertawa. Ia berkata kepada orang-orang yang mendengar kisah itu, "Apa kalian ingin bertanya mengapa aku tertawa?" Para sahabat lain pun menjawab, "Iya, mengapa kau tertawa?" Ibnu Mas'ud pun menjawab, "Karena aku melihat Rasulullah tertawa (saat mengisahkan hal sama). (Saat mendengar kisah itu dari Rasulullah), aku pun bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, mengapa Anda tertawa?" Beliau pun menjawab, "Karena Tuhanku, Tuhan seluruh alam, juga tertawa," sabda Rasulullah. Demikian kisah sang penghuni surga terakhir yang diriwayatkan dari hadis Rasulullah. Banyak hikmah yang dapat kita petik, terutama tentang sifat Rahman dan Rahim Allah Taala. Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, serta Maha Pengampun. Allah al-Ghofur berfirman, "Katakanlah: "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," Quran surat az-Zumar ayat 53. Oleh karena itu, mari berlomba meraih rahmat dan ampunan-Nya yang Maha luas

Sumber : http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/05/25/oqgln9313-penghuni-surga-terakhir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Kehidupan 1 Jadilah orang baik by Mario Teguh

Jangan bergaul dengan orang yang tidak sopan, kasar, malas, sombong tapi pesimis. Mereka menarik Anda turun ke kelas-kelas moral yang rendah, baik karena meniru mereka atau karena terluka oleh hinaan, fitnah, dan kekejian mereka. Hiduplah sebagai pelajar dan pekerja yang baik hati, jujur, rajin, dan sopan. Di masa dewasa Anda, mereka akan menjadi oran g-orang kecil yang tidak dihargai oleh masyarakat, dan menua di dalam ketidak-jelasan pekerjaan dan sumber pendapatan. Di saat Anda berbahagia dalam kesyukuran, mereka menyesal dalam kelemahan hidup. Kalau kebaikan itu tidak ada gunanya, mengapa orang jahat pun tidak suka dijahati? Kebaikan adalah insting sejati jiwa Anda. Bahagialah menjadi orang baik. by Mario Teguh

Kopi berguna untuk kesehatan

Secangkir kopi di pagi hari baik untuk kesehatan kita. Kandungan kafein di dalam kopi dipercayai mampu memacu semangat kita untuk memulai kegiatan di pagi hari. Namun perlu diingat, konsumsi kopi yang berlebihan memiliki efek yang kurang baik bagi kesehatan juga lho :-)

Partitioning Drive in Linux

To create the first partition, the  root  partition, select the free space (the shrink space from Windows created earlier) and hit on the  +  icon below. On partition settings use the following configurations and hit  OK  to apply changes: 1.   Size = at least  20000  MB 2.   Type for the new partition =  Primary 3.   Location for the new partition =  Beginning 4.   Use as =  EXT4  journaling file system 5.   Mount point =  / Create the  home  partition using the same steps as above. Use all the available free space left for home partition size. The partition settings should look like this: 1.   Size = all remaining free space 2.   Type for the new partition =  Primary 3.   Location for the new partition =  Beginning 4.   Use as =  EXT4  journaling file system 5.   Mount point =  /home